Monster, itulah
sebutan si penulis. Dan saya bangga dengan itu. Karena itu adalah sebutan untuk sahabat, saudara, serta
keluarga bagi Captain Jack Band (Band Indie Yogyakarta)
Sedikit saya jelaskan, kata “Monster” berasal dari bahasa latin, yaitu “Monstros”. Yang berarti sesuatu yang besar (keajaiban) dan sering di identikkan dengan wujud-wujud serta hal-hal
yang mengerikan. Tapi motherfuck kalo menurut saya.
Mungkin orang lain yang tidak mengerti, beranggapan bahwa monster adalah pemberontak, dan
pemberontak itu adalah sampah yang
layak untuk dibuang. Menurut saya, itu tidak 100% benar.
Saya mengakui bahwa saya hanyalah pemberontak. Pemberontak
yang berotak. Sesungguhnya pemberontak adalah penyeimbang, karena yang namanya
hidup itu harus balance. Dimana jika
ada pemimpin, maka harus ada pemberontak. Dan peran yang cukup sulit untuk
sebagai penyeimbang.
Disini, saya hanyalah penulis amatiran yang termotivasi oleh Captain Jack Band dan mencoba untuk
belajar menghargai seni . Apapun bentuknya. Karena menurut saya, seni itu tidak
layak untuk dipertandingkan namun patut untuk dihargai.
Seperti hal nya di era modern ini. Banyak sekali genre dan lyric musik dari Group Band ataupun Boyband-Girlband, yang menurut
saya alay dan merusak generasi bangsa.
Sedangkan musisi-musisi ternama yang menulis lagu tentang oposisi dan kritisi,
sekarang seolah lenyap dan hilang dari peredaran Entah mengapa dan bagaimana,
terserah mereka menilai. Dan saya hargai itu.
Sungguh memprihatinkan sekali, dimana semua laki-laki harus menulis
lagu tentang seberapa indahnya perempuan. Seharusnya lagu yang bisa
menjadi motivasi hidup malah dicemari
dengan lirik-lirik tolol, “aku tak bisa hidup tanpamu”. Seolah-olah
tidak ada lagi solusi dan galau
menjadi harga mati. Hidup atau mati dengan mengatasnamakan cinta. Bulshit. Laki-laki
yang seharusnya tegas malah menjadi kemayu
Sedangkan Group Band genre
Alternative Rock seperti Captain Jack Band, dan lain-lain yang menulis lagu
tentang kejadian-kejadian dalam hidup, didepan mata kita, dibawah hidung kita,
yang kebanyakan orang tidak peduli. Yang mengacu pada sebuah kejujuran,
idealism, dan bukan pembodohan. Lagu yang memotivasi dimana saat kita jatuh,
kita harus bisa bangkit lagi. Namun, kini Group Band seperti itu malah dipandang sebelah mata di negeri
ini.
Seharusnya negeri ini bersyukur masih memiliki Group Band genre Alternative Rock, seperti Captain
Jack Band dan lain-lain. Karena Rock itu adalah musik oposisi, musik kritisi
yang harusnya layak untuk disejajarkan dengan Group Band yang lain. Apa jadinya
jika negeri ini dipenuhi dengan Group Band alay
ataupun Boyband-Girlband? Ya, mungkin 10 tahun kemudian generasi bangsa akan
mengalamai kebobrokan dan diperbudak
oleh trend.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar